Connect with us

Wisata Sejarah

Persepolis Iran : Menyibak Kejayaan Peradaban Kuno Di Jantung Kekaisaran Persia

Published

on

Persepolis, atau dikenal dalam bahasa Persia sebagai Takht-e Jamshid, adalah salah satu situs arkeologi paling megah di dunia yang menjadi simbol kejayaan Kekaisaran Achaemenid, salah satu peradaban terbesar dalam sejarah manusia. Terletak di dataran tinggi Fars, dekat kota Shiraz di Iran, Persepolis adalah saksi bisu kemegahan kekaisaran yang berkuasa lebih dari 2.500 tahun lalu. Situs ini tidak hanya mencerminkan keahlian arsitektur dan seni pada masa itu, tetapi juga menggambarkan cerita-cerita penuh kekayaan budaya, politik, dan spiritual.

Sejarah Singkat Persepolis

Persepolis didirikan oleh Darius I pada tahun 518 SM sebagai ibu kota seremonial Kekaisaran Achaemenid. Kota ini dirancang untuk menunjukkan kekuatan dan kemegahan kekaisaran kepada dunia. Selama masa jayanya, Persepolis berfungsi sebagai pusat administrasi, budaya, dan keagamaan. Setiap tahun, Persepolis menjadi tempat perayaan Nowruz (Tahun Baru Persia), di mana para utusan dari seluruh penjuru kekaisaran datang membawa upeti untuk raja.

Namun, pada tahun 330 SM, kota ini dihancurkan oleh pasukan Aleksander Agung, yang membakar Persepolis dalam aksi balas dendam simbolis atas serangan Persia terhadap Yunani sebelumnya. Meskipun demikian, reruntuhan Persepolis tetap menjadi bukti nyata kebesaran peradaban Persia.


Arsitektur Megah yang Mengagumkan

Salah satu hal yang paling mencolok dari Persepolis adalah desain arsitekturnya yang luar biasa. Dibangun di atas sebuah teras besar yang sebagian diukir dari gunung, kota ini dirancang dengan detail yang sangat rumit dan mewah. Struktur utama Persepolis terdiri dari berbagai istana dan aula yang memukau, masing-masing dengan fungsi simbolis dan praktis.

  1. Gerbang Semua Bangsa (Gate of All Nations)
    Gerbang ini adalah pintu masuk utama ke Persepolis, dihiasi oleh patung-patung besar berbentuk banteng bersayap yang dikenal sebagai lamassu. Gerbang ini melambangkan kekuatan multikultural Kekaisaran Achaemenid, yang memerintah lebih dari 20 negara dengan beragam etnis dan budaya.
  2. Apadana
    Apadana adalah aula megah dengan 72 pilar yang dulunya digunakan sebagai tempat audiensi raja. Dinding-dindingnya dihiasi relief indah yang menggambarkan para utusan dari seluruh penjuru kekaisaran membawa hadiah untuk raja.
  3. Istana Darius dan Xerxes
    Istana pribadi Darius dan Xerxes menunjukkan keahlian seni dan arsitektur Persia kuno. Detail ukiran pada pintu dan jendelanya menggambarkan adegan-adegan kehidupan sehari-hari serta simbol-simbol kekuasaan.
  4. Relief Persepolis
    Relief-relief di Persepolis adalah salah satu daya tarik utamanya. Ukiran-ukiran ini menggambarkan proses upeti, parade pasukan, dan kehidupan istana, memberikan gambaran mendalam tentang sistem politik, sosial, dan ekonomi pada masa itu.

Makna Budaya dan Simbolisme

Persepolis tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kekayaan budaya kekaisaran. Kota ini dirancang untuk menunjukkan keindahan, keadilan, dan kekuatan Persia kepada dunia. Relief-relief di Persepolis menggambarkan utusan dari berbagai negara yang membawa upeti, menekankan pentingnya toleransi dan keragaman budaya dalam kekaisaran.

Persepolis juga merupakan tempat suci yang digunakan untuk ritual keagamaan, terutama perayaan Nowruz. Perayaan ini memperkuat hubungan antara raja dan para rakyatnya, menunjukkan bahwa kekaisaran dipersatukan oleh nilai-nilai spiritual bersama.


Penemuan Kembali dan Pelestarian

Setelah kehancurannya, Persepolis terlupakan selama berabad-abad hingga ditemukan kembali pada abad ke-17 oleh para penjelajah Eropa. Penggalian arkeologi yang dimulai pada abad ke-20 mengungkapkan banyak rahasia Persepolis, termasuk relief-relief yang terawetkan dengan baik.

Pada tahun 1979, Persepolis diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pemerintah Iran dan komunitas internasional telah bekerja keras untuk melestarikan situs ini dari ancaman erosi, vandalisme, dan perkembangan modern yang tak terkendali.


Mengunjungi Persepolis

Bagi para pelancong yang ingin menyaksikan sendiri keajaiban Persepolis, kunjungan ke situs ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengunjungi Persepolis:

  1. Waktu Terbaik untuk Berkunjung
    Musim semi (Maret hingga Mei) adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Persepolis, dengan cuaca yang nyaman dan bunga-bunga liar yang bermekaran di sekitar situs.
  2. Lokasi dan Aksesibilitas
    Persepolis terletak sekitar 60 kilometer dari Shiraz. Anda dapat mencapai situs ini dengan mobil, bus, atau tur yang disediakan oleh agen perjalanan lokal.
  3. Atraksi Terdekat
    Selain Persepolis, Anda juga dapat mengunjungi Naqsh-e Rostam, sebuah kompleks makam kerajaan Achaemenid yang terletak tidak jauh dari Persepolis.
  4. Persiapan
    Bawa topi, air minum, dan sepatu nyaman, karena Anda akan banyak berjalan di bawah terik matahari saat menjelajahi situs ini.

Warisan Abadi Peradaban Persia

Sebagai simbol kejayaan masa lalu, Persepolis adalah pengingat betapa luar biasanya pencapaian manusia dalam seni, budaya, dan teknologi. Situs ini bukan hanya sebuah koleksi reruntuhan, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya toleransi, multikulturalisme, dan penghormatan terhadap warisan budaya.

Mengunjungi Persepolis bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan ke masa lalu, di mana Anda dapat merasakan kebesaran Kekaisaran Persia yang masih terasa hingga hari ini. Bagi para pecinta sejarah dan arkeologi, Persepolis adalah destinasi yang wajib dikunjungi untuk menyelami salah satu peradaban paling gemilang dalam sejarah dunia.

Continue Reading

Wisata Sejarah

Wisata Sejarah Di Candi Prambanan : Warisan Hindu Terbesar Di Asia Tenggara

Published

on

By

Candi Prambanan, yang terletak di Sleman, Yogyakarta, adalah salah satu situs bersejarah paling megah di Indonesia dan Asia Tenggara. Dikenal sebagai kompleks candi Hindu terbesar di kawasan ini, Prambanan merupakan warisan budaya yang tak ternilai, menggabungkan keindahan arsitektur, seni, dan spiritualitas. Situs ini telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991 dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keindahan, sejarah, dan pengalaman wisata di Candi Prambanan yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Sejarah Singkat Candi Prambanan

Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, yang menganut agama Hindu. Kompleks ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (penghancur). Dewa Siwa mendapat tempat utama di Candi Prambanan, seperti terlihat dari keberadaan Candi Siwa yang merupakan candi terbesar di kompleks ini.

Menurut prasasti dan catatan sejarah, pembangunan Prambanan dilakukan untuk menunjukkan supremasi Dinasti Sanjaya atas Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Hal ini menjadikan Prambanan simbol penting dari peradaban Hindu di Jawa, yang kala itu hidup berdampingan dengan agama Buddha, sebagaimana terlihat dari keberadaan Candi Borobudur di dekatnya.

Namun, seiring waktu, Candi Prambanan mengalami keruntuhan akibat gempa bumi dan perpindahan pusat kekuasaan ke Jawa Timur. Selama berabad-abad, kompleks ini terkubur oleh abu vulkanik dan vegetasi hingga akhirnya ditemukan kembali pada abad ke-18 oleh pemerintah kolonial Belanda.

Keindahan Arsitektur Candi Prambanan

Candi Prambanan memiliki arsitektur yang luar biasa indah dan sarat makna filosofis. Kompleks ini terdiri dari lebih dari 240 candi, meskipun hanya sebagian yang masih berdiri tegak akibat kerusakan yang terjadi selama berabad-abad.

  1. Candi Utama: Trimurti
    • Candi Siwa adalah candi terbesar dan tertinggi, mencapai ketinggian 47 meter. Di dalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter. Candi ini juga memiliki ruang untuk arca Durga (istri Siwa), Ganesha (putra Siwa), dan Agastya (seorang resi).
    • Candi Brahma dan Candi Wisnu berdiri di sebelah Candi Siwa, masing-masing didedikasikan untuk Dewa Brahma dan Dewa Wisnu.
  2. Candi Pendamping
    Di depan setiap candi utama terdapat candi pendamping yang lebih kecil, dikenal sebagai Candi Wahana. Candi ini mewakili kendaraan masing-masing dewa, yaitu Nandi (banteng untuk Siwa), Hamsa (angsa untuk Brahma), dan Garuda (burung untuk Wisnu).
  3. Relief yang Kaya Akan Kisah
    Relief di dinding Candi Prambanan menceritakan kisah epik Ramayana dan Krishnayana. Relief-relief ini menggambarkan perjalanan Rama untuk menyelamatkan Sita dan petualangan Wisnu dalam wujud Krishna. Keindahan ukiran dan detailnya menunjukkan keterampilan luar biasa para pemahat pada masa itu.

Pengalaman Wisata di Candi Prambanan

Mengunjungi Candi Prambanan bukan hanya tentang menikmati keindahan arsitektur, tetapi juga menyelami sejarah dan budaya yang mendalam. Berikut adalah beberapa aktivitas yang dapat dilakukan selama wisata di Candi Prambanan:

  1. Berjalan-jalan di Kompleks Candi
    Wisatawan dapat menjelajahi kompleks candi utama dan candi-candi di sekitarnya. Pemandangan menakjubkan dari candi-candi yang menjulang tinggi dengan latar belakang langit biru adalah pemandangan yang tak terlupakan.
  2. Menyaksikan Sendratari Ramayana
    Di malam hari, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan sendratari Ramayana yang menggabungkan seni tari, musik, dan drama. Pertunjukan ini diadakan di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan yang megah, menciptakan suasana magis.
  3. Fotografi
    Candi Prambanan adalah lokasi yang sempurna untuk fotografi, baik untuk penggemar sejarah maupun pecinta seni. Waktu terbaik untuk berfoto adalah saat matahari terbit atau terbenam, ketika cahaya lembut menerpa candi.
  4. Tur Pemandu
    Untuk memahami lebih dalam sejarah dan filosofi Candi Prambanan, wisatawan dapat menyewa pemandu lokal yang berpengalaman. Mereka akan menceritakan kisah di balik relief dan struktur candi.
  5. Wisata Edukasi
    Pengunjung juga dapat mempelajari proses rekonstruksi candi di Museum Prambanan, yang menampilkan berbagai artefak dan informasi tentang pemugaran candi.

Tips Mengunjungi Candi Prambanan

  1. Datang di Pagi atau Sore Hari
    Suhu di sekitar candi bisa cukup panas di siang hari. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore, ketika cuaca lebih sejuk dan cahayanya sempurna untuk fotografi.
  2. Kenakan Pakaian Nyaman
    Mengingat area kompleks yang cukup luas, kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan.
  3. Bawa Air Minum
    Pastikan Anda membawa air minum untuk menjaga hidrasi selama menjelajahi kompleks.
  4. Ikuti Aturan
    Hormati situs dengan tidak memanjat atau merusak struktur candi. Ini adalah warisan budaya yang harus dijaga untuk generasi mendatang.

Candi Prambanan adalah mahakarya arsitektur yang merepresentasikan kejayaan peradaban Hindu di Indonesia. Mengunjungi situs ini adalah perjalanan melintasi waktu, memberikan wawasan tentang sejarah, seni, dan spiritualitas. Dengan pemandangan yang luar biasa dan pengalaman budaya yang mendalam, Candi Prambanan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang tak boleh dilewatkan. Baik Anda seorang penggemar sejarah, pecinta seni, atau sekadar wisatawan yang mencari pengalaman unik, Candi Prambanan akan memberikan kenangan yang tak terlupakan.

Continue Reading

Wisata Sejarah

Sejarah Fort Rotterdam : Jejak Peninggalan Kolonial Di Makassar

Published

on

By

Fort Rotterdam adalah salah satu benteng kolonial Belanda yang paling terkenal di Indonesia, terletak di tepi pantai kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting karena mencerminkan perjalanan panjang perjuangan dan kolonialisasi di Indonesia. Sebagai saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah, Fort Rotterdam menjadi simbol dari kekuatan kolonial yang dulu mendominasi Nusantara. Benteng yang megah ini kini telah beralih fungsi menjadi situs sejarah dan objek wisata budaya yang populer, menggambarkan perjalanan Indonesia di bawah kolonialisme serta perjuangan rakyat Makassar melawan penjajahan.

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah panjang Fort Rotterdam, mulai dari awal berdirinya, peranannya dalam sejarah Makassar dan kolonialisme Belanda, hingga kondisi dan perannya saat ini sebagai situs wisata budaya.

1. Asal Usul Fort Rotterdam dan Kerajaan Gowa-Tallo

Fort Rotterdam awalnya dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo, sebuah kerajaan maritim yang sangat kuat di wilayah Makassar. Pada abad ke-16, kerajaan ini membangun benteng di tepi pantai Makassar yang diberi nama “Benteng Ujung Pandang.” Benteng ini didirikan sebagai perlindungan utama bagi kerajaan dari serangan bangsa asing dan musuh-musuh dari luar wilayah. Benteng Ujung Pandang awalnya dibangun dengan konstruksi yang menggunakan batu kapur dan tanah liat, sesuai dengan gaya arsitektur tradisional setempat.

Kerajaan Gowa-Tallo adalah kekuatan besar di Sulawesi Selatan yang menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Berkat letaknya yang strategis, Makassar menjadi pusat perdagangan internasional, menarik para pedagang dari Eropa, Arab, dan Asia. Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, Gowa-Tallo membangun beberapa benteng untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman luar, termasuk dari Belanda yang ingin menguasai jalur perdagangan rempah di wilayah Nusantara.

2. Penaklukan Belanda dan Pengubahan Nama Menjadi Fort Rotterdam

Pada pertengahan abad ke-17, Belanda yang diwakili oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berusaha menguasai perdagangan di Nusantara, termasuk di Makassar. Hubungan antara Belanda dan Kerajaan Gowa-Tallo yang awalnya bersifat perdagangan, kemudian berubah menjadi permusuhan karena kerajaan tersebut enggan tunduk pada monopoli VOC.

Setelah beberapa kali terjadi pertempuran antara VOC dan pasukan Gowa-Tallo, VOC akhirnya berhasil menguasai Makassar pada tahun 1667. Penaklukan ini dipimpin oleh Laksamana Cornelis Speelman. Setelah Gowa kalah, Sultan Hasanuddin, raja Gowa pada saat itu, terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya yang memaksa Gowa menyerah dan memberikan benteng ini kepada VOC. Benteng Ujung Pandang kemudian diubah namanya menjadi Fort Rotterdam oleh Speelman, sebagai penghormatan terhadap kampung halamannya di Belanda, yaitu kota Rotterdam.

3. Fungsi dan Peranan Fort Rotterdam di Bawah Kekuasaan Belanda

Setelah dikuasai Belanda, Fort Rotterdam menjadi pusat pemerintahan dan militer VOC di Sulawesi Selatan. Benteng ini direnovasi menggunakan teknik arsitektur Eropa, dengan dinding batu yang tebal dan struktur benteng berbentuk segi lima. Fort Rotterdam dirancang agar tahan terhadap serangan dari laut dan darat, dengan sudut-sudut benteng yang dilengkapi bastion atau tempat penembakan, sesuai gaya pertahanan Eropa kala itu.

Benteng ini berfungsi sebagai pusat kendali VOC di wilayah timur Indonesia. Selain menjadi markas militer, Fort Rotterdam juga menjadi tempat penyimpanan rempah-rempah dan barang-barang berharga yang siap untuk diekspor ke Eropa. Benteng ini bahkan dilengkapi dengan gudang-gudang besar yang dapat menyimpan hasil bumi dalam jumlah besar.

Fort Rotterdam juga memiliki penjara bawah tanah yang terkenal. Penjara ini digunakan oleh VOC untuk menahan para pemimpin lokal yang menentang pemerintahan kolonial. Salah satu tokoh terkenal yang pernah dipenjara di Fort Rotterdam adalah Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional dari Jawa yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Diponegoro dipenjara di sini hingga akhir hidupnya setelah ditangkap secara licik oleh pihak Belanda.

4. Arsitektur Fort Rotterdam: Perpaduan Gaya Lokal dan Eropa

Fort Rotterdam memiliki bentuk arsitektur yang unik, yang merupakan perpaduan antara gaya arsitektur lokal dan Eropa. Benteng ini memiliki denah segi lima dengan sudut-sudutnya yang diperkuat bastion. Bagian utama benteng dikelilingi dinding batu yang tinggi dan kokoh, dengan gerbang besar sebagai pintu masuk.

Di dalam kompleks Fort Rotterdam terdapat beberapa bangunan yang dulu digunakan untuk keperluan administrasi, militer, dan tempat tinggal pejabat VOC. Salah satu bangunan yang masih ada hingga saat ini adalah rumah Speelman yang konon menjadi tempat tinggal Cornelis Speelman selama ia berada di Makassar. Bangunan ini memperlihatkan gaya arsitektur kolonial yang kental, dengan dinding tebal, jendela besar, dan atap genteng khas Eropa.

Dinding benteng yang terbuat dari batu bata tebal dengan teknik bangunan ala Eropa membuat Fort Rotterdam tampak kokoh dan tahan lama. Benteng ini dilengkapi dengan beberapa ruang bawah tanah yang difungsikan sebagai penjara dan tempat penyimpanan. Selain itu, struktur benteng dirancang untuk menahan serangan dari meriam, menjadikannya salah satu benteng terkuat di Nusantara pada masa itu.

5. Peran Fort Rotterdam sebagai Situs Sejarah dan Budaya

Setelah Indonesia merdeka, Fort Rotterdam beralih fungsi dan dikelola sebagai situs sejarah dan kebudayaan. Saat ini, Fort Rotterdam menjadi salah satu objek wisata budaya di Makassar yang menarik banyak pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar benteng, menikmati arsitektur kolonialnya, dan mengenal lebih dalam sejarah panjang Makassar dan Indonesia.

Di dalam kompleks Fort Rotterdam terdapat Museum La Galigo yang menyimpan berbagai artefak dan informasi mengenai sejarah, budaya, serta kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan. Museum ini menampilkan koleksi yang berkaitan dengan sejarah Makassar, termasuk senjata tradisional, pakaian adat, serta peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya. Museum La Galigo juga memiliki dokumentasi sejarah Fort Rotterdam dan masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo.

Dengan dibukanya benteng ini sebagai tempat wisata, Fort Rotterdam bukan hanya menjadi saksi sejarah kolonialisme, tetapi juga tempat edukasi sejarah yang berharga bagi generasi sekarang dan mendatang. Benteng ini mengingatkan kita akan masa perjuangan melawan penjajahan dan sekaligus mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.

6. Menyingkap Makna Sejarah Fort Rotterdam di Masa Kini

Fort Rotterdam adalah simbol keteguhan dan ketahanan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Makassar, dalam menghadapi penjajahan. Benteng ini menunjukkan bagaimana kekuasaan kolonial memaksakan kehendak mereka di Nusantara, namun juga mengingatkan kita akan perjuangan yang tak pernah padam. Fort Rotterdam juga mencerminkan warisan budaya yang kaya, yang harus dijaga dan dihormati.

Sebagai objek wisata, Fort Rotterdam memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan pengalaman sejarah secara langsung. Benteng ini tidak hanya memberikan gambaran mengenai arsitektur kolonial, tetapi juga memaparkan kisah-kisah heroik yang terjadi di masa lalu. Bagi masyarakat Indonesia, Fort Rotterdam adalah salah satu simbol perjuangan melawan kekuasaan kolonial, sekaligus menjadi bukti ketahanan budaya lokal yang mampu bertahan hingga saat ini.

Fort Rotterdam bukan sekadar benteng, tetapi juga situs yang penuh dengan nilai sejarah dan budaya. Dari awal dibangun sebagai Benteng Ujung Pandang oleh Kerajaan Gowa-Tallo, penaklukan oleh VOC, hingga menjadi tempat penahanan para pejuang, Fort Rotterdam menyimpan banyak cerita dan kenangan. Arsitekturnya yang megah, perpaduan antara gaya lokal dan Eropa, menjadikan benteng ini sebagai warisan budaya yang tak ternilai.

Sebagai situs wisata sejarah, Fort Rotterdam adalah tempat di mana kita bisa belajar tentang masa lalu, mengingat perjuangan bangsa, dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Bagi siapa saja yang berkunjung ke Makassar, Fort Rotterdam adalah destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan langsung jejak sejarah kolonial dan memahami nilai-nilai perjuangan yang diwakilinya.

Continue Reading

Wisata Sejarah

Illinois’ financial crisis could bring the state to a halt

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti.

Published

on

By

Photo: Shutterstock

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur.

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga.

Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem eum fugiat quo voluptas nulla pariatur.

Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

“Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat”

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus.

Nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 gameoflols.com